SOLO PUTRI
Pengantin wanita memang akan selalu menjadi fokus utama dalam setiap merias wajah pengantin, terlebih pada urusan makeup, paes pada dahi, dan juga tata rambut atau yang sering disebut dengan sanggul. Menata dan merias bagian kepala pengantin wanita inilah yang biasanya akan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Untuk tata rias wajah pengantin putri biasanya menggunakan bedak dengan warna kekukuningan untuk memunculkan aura kecantikan. Sedangkan bentuk alis dibuat mangot atau seperti bulan sabit, eye shadow menggunakan warna hijau dan coklat, blush on merah merona, lipstik menggunakan warna merah keoranyean, dan membuat paes di dahi dengan menggunakan warna hitam yang bermakna kesempurnaan.
Dalam membuat paes pengantin Solo Putri, bentuknya sama dengan paes pengantin Solo Basahan. Perbedaannya hanya pada penggunaan warna, yakni warna hitam pada Solo Putri dan warna Hijau pada Solo Basahan.
Ada empat bentuk paes yang harus dibuat untuk pengantin Solo Putri, yakni bentuk Gajahan yang terletak di tengah-tengah dahi, kemudian bentuk Pengapit yang mengapit gajahan, bentuk Penitis yang terletak diatas ujung alis, dan bentuk Godheg yang terletak didepan telinga.
Untuk tata rias rambut, pengantin Solo Putri menggunakan sanggul Bangun Tulak, jika dilihat dari belakang bentuk sanggul ini seperti kupu-kupu, oleh karenanya disebut juga dengan Ngupu. Sanggul bangun tolak sendiri memiliki makna sebagai Tolak Balak atau pencegah berbagai mara bahaya yang akan mengancam. Diatas daun telinga pengantin putri juga terdapat riasan rambut yang disebut Sunggar atau Sunggaran, makna hiasan ini adalah agar senantiasa mau mendengarkan nasihat yang baik.
Untuk perhiasan sanggul pengantin Solo Putri terdiri dari 7 buah Cunduk Mentul atau yang sering disebut dengan kembang goyang, kemudian 6 buah Tunjungan, 2 buah Sokan, Centhung, Cundhuk Jungkat dan roncean melati Tiba Dada.